Mengajarkan Anak Bersosialisasi
Mengajarkan Anak Bersosialisasi
Oleh:
Semakin bertambah usia anak maka kebutuhan sosialnya akan semakin berkembang. Maka sudah sewajarnya jika anda mulai mengajarkan anak untuk bersosialisasi di lingkungan luar rumah. Fungsinya adalah agar anak dapat mengenal banyak orang dan ragam kehidupan di luar rumah. Hal – hal apa saja yang dapat anda berikan untuk bekal anak bersosialisas di lingkungan ?
Pertama, pastikan anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal dengan baik. Hal ini akan memudahkan anak untuk berkomunikasi dengan lingkungan dan teman sebaya, selain itu juga akan memudahkan anak jika menemui kendala dalam pembelajarannya.
Kedua, anak telah mengerti perbedaan antara lingkungan rumah dan luar rumah. Hal ini akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses pembelajaran anak. Dengan pemahaman yang jelas anak akan lebih menikmati dunia luar rumahnya sebagai sebagai seseuatu yang baru.
Ketiga, ajarkan anak untuk terbiasa merespon sapaan dari lingkungan luar. Baik yang positif maupun negatif. Sapaan yang positif seperti teguran yang baik, ucapan terimakasih, kata maaf dan sejenisnya. Sedangkan sapaan negatif seperti memaki, mengejek dan berteriak. Fungsinya agar anak dapat berlaku dengan tepat pada kondisi yang ada.
Setelah anak memiliki ketiga hal tersebut,maka anda dapat mulai mengajarkan anak untuk bersosialisasi di lingkungan luar rumah.
Kenalkan anak dengan lingkungan sekitar
Mulailah dengan membawa anak berjalan-jalan di sekitar rumah.Sambil berjalan Anda dapat memperkenalkan anak pada orang-orang yang Anda kenal yang kebetulan Anda jumpai.Selain itu Anda juga dapat menunjukkan pohon-pohon atau bangunan yang ada disepanjang jalan agar anak lebih mengenal situasi sekelilingnya.
Bila anak sudah waktunya untuk sekolah, Anda bisa menjelaskan pada anak tentang sekolah. Misalnya apa saja yang bisa dijumpai di sekolah, keuntungan apa yang bisa diperoleh dengan bersekolah, dan kalau perlu ajaklah anak mengunjungi sekolahnya sebelum ia mulai masuk sekolah.Dengan memperkenalkan anak dengan lingkungannya, diharapkan anak merasa tidak canggung berada di tengah-tengah lingkungannya.
Ajari anak mengenai aturan-aturan sosial
Untuk dapat diterima oleh lingkungan sekitar, orangtua perlu membekali anak dengan pengetahuan mengenai aturan-aturan sosial.Misalnya tidak boleh merebut mainan teman, minta maaf apabila berbuat kesalahan, minta ijin apabila ingin memakai barang teman, dan sebagainya. Aturan-aturan sosial ini bisa diajarkan kepada anak misalnya melalui kegiatan mendongeng atau membaca buku cerita tentang persahabatan atau melalui film-film yang dapat memberikan pelajaran mengenai aturan-aturan sosial.
Beri contoh yang baik bagaimana bersosialisasi
Aturan-aturan sosial yang sederhana dapat dipelajari anak dengan mengobservasi dan meniru orang tuanya baik secara sadar maupun tak sadar. Misalnya, bagaimana ibu dan ayahnya menyapa saat bertemu tetangga, bagaimana orangtua bersikap sopan dan ramah pada saat menerima tamu,bagaimana orangtua tidak begitu saja masuk ke rumah tetangga tanpa mengetuk pintu / minta ijin dulu, dan sebagainya. Orangtua yang suka bergaul, supel dan peka terhadap aturan sosial akan menjadi model yang baik bagi anak untuk belajar bersosialisasi, sehingga besar kemungkinan kelak anak akan berhasil dalam membina hubungan dengan orang lain.
Beri anak kesempatan bergaul
Melalui kesempatan bergaul, anak dapat mempraktekkan keterampilan sosialnya, sehingga anak dapat secara langsung melihat hubungan sebab akibat antara suatu tingkah laku dan konsekuensinya. Dengan demikian, diharapkan anak lebih dapat memahami prilaku-prilaku mana yang bisa dan tidak bisa diterima orang lain.
Sebagai tahap awal, misalnya mengajak anak tetangga atau kerabat, yang umurnya sebaya dan sudah ia kenal, untuk bermain di rumah. Hal ini biasanya dapat menjadi momen tepat agar anak mulai belajar mempraktekkan ketrampilannya dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Selain itu mengajak anak berkunjung ke rumah saudara atau kenalan orangtua juga dapat membantu anak untuk mulai berinteraksi dengan orang lain. Jika anak Anda pemalu, undang anak lain yang lebih muda sehingga memberikan kesempatan pada anak Anda untuk menjadi pemimpin.
Beri kebebasan pada anak untuk bergaul dengan bermacam-macam lingkungan.
Pengalaman anak bergaul dengan berbagai macam lingkungan, dapat memperkaya wawasan anak dalam bersosialisasi. Misalnya sesekali ajak anak berbelanja ke pasar, kemudian minta anak untuk belajar bertanya dengan sopan pada penjual atau melakukan transaksi jual beli. Hal ini selain bisa memberi pengalaman bagi anak, juga bisa melatih kepercayaan diri anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Selain itu anak juga bisa dibawa mengunjungi panti asuhan agar anak dapat saling berbagi, berempati serta memiliki kepekaan sosial. Berilah kebebasan pada anak untuk bergaul dengan bermacam-macam lingkungan. Namun sebagai orang tua kita perlu memberi bekal pemahaman pada anak mengenai lingkungan yang baik dan kurang baik baginya.
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara mengajak anak untuk berdialog dan menceritakan siapa teman-temannya, bagaimana sifat-sifat dan tingkah laku mereka, dan bersama-sama anak mengevaluasi apakah lingkungan tersebut baik bagi anak.
